Minggu, 21 April 2013

15 APRIL, MENDAPATKAN KERHORMATAN SEMBAHYANG DI BELAKANG IMAM,




15 APRIL, MENDAPATKAN KERHORMATAN SEMBAHYANG DI BELAKANG IMAM, PADA LOKASI SHAF TERDEPAN DI TENGARA HAJARUL ASWAD SISI DEPAN KAB'AH.

"Dibalik musibah atau halangan terbuka suatu Anugerah".

14 April malam beserta rombongan Umrah dari Bandung jam 22 malam sudah sampai di Bandara Jedah siap pulang kembali ke Bandung.
Namun "Musibah" karena penerbangan Kuait Air yang seharusnya berangkat jam 2350 ternyata telah mendahului kita... berangkat jam 16.00.
Saya berinisiatif menyampaikan kepada Rombongan Umrah bahwa Kita masih dalam situasi Ritual Umrah, dan Allah telah menentukan bahwa Kita Masih Diberi Kesempatan lebih lama lagi untuk Menunaikan Ibadah Umrah di Mekah.
Tanggal 15 April saya memutuskan akan optimalkan Sembahyang pada lokasi sedekat mungkin dengan Ka'bah.
Saat menjelang Ashar saya masuk ke orbit Ka'bah bersama ribuan jemaah yang melakukan Thawaf. Menjelang saat Ashar putaran orbit Ka'bah berhenti secara sendirinya, dan saya berada pada Shaf ke Lima, lokasinya persis di depan pintu Ka'bah.
Petugas menyiapkan prosesi Sembahyang Ashar yaitu menempatkan Mike tiga susun untuk Iman di atas karpet. Namun hari itu agak lain, tempat dibersihkan oleh petugas 'Baju Hijau" dan petugas pengaman "baju coklat, baret hitam, kacamata hitam, sepatu hitam seperti pasukan katak", dan hari itu terlihat jajaran pengaman ada yang khusus pada tingkat lebih senior.
Untuk itu 4 Shaf di depan saya dengan kesulitan tinggi harus dikosongkan. Sehingga Shaf kelima dimana saya berada menjadi Shaf terdepan.
Selanjutnya datanglah Imam disertai pendamping dan Tamu Kehormatan yaitu salah satu Penjabat di Provinsi Mekah?
Beliau membawa Sejadah sendiri warna hijau yang ditempatkan di belakang imam, dan persis di dekat lokasi sy yang saat itu sudah bersimpuh.
Petugas senior memberikan peringatan bahwa selama prosesi sembahyang dilarang menggunakan HP dan Kamera.. dan ditegaskan selesai sembahyang dilarang maju ke arah Hajar-ul Aswad (Batu Hitam).
Dua petugas baju coklat yang paling senior berada di depan Tamu Khusus. Saat sembahyang akan mulai ada ruang kosong di sebelah kiri Tamu tersebut, tiba-tiba petugas senior menunjuk  saya dan berbicara bahasa arab menunjuk ke Tamu Khusus.
Saat itu yang saya pikir.. minta saya agar jangan memotret..saya menggunakan kode Tidak.. Kamera di dalam kantong.
Petugas tersebut menghampiri saya, dan menuntun saya untuk duduk pada shaf terdepan langsung dibelakang iman dan disebelah Tamu Tersebut.
Yang terasa agak kurang nyaman..karena saat sujud.. kepala berada hanya beberapa sentimeter dari kaki petugas baju coklat.. dengan sepatu hitam ala pasukan katak.. yang berdiri menghadap ke arah Jamaah (membelakangi Ka'bah).. sebagai bagian SOP untuk pengamanan Tamu Khusus saat sholat di depan Ka'bah.
Pasca sembahyang Tamu Khusus menanyakan saya dari mana Saya yang saat itu menggunakan Baju Koko Putih dan Kopiah Hitam menyatakan saya dari Indonesia, pernah sebagai Asisten Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan saat ini menangani Bencana Kemanusiaan.
Disambut dengan sapaan Salam Hormat Saya (Sjekh dari Saudi Arabia) kepada beliau (di KESDM dan BPLS).. Insya Allah amanah terrsebut  di depan Ka'bah akan disampaikan.
SUATU ANUGERAH YANG SULIT DIBAYANGKAN SETELAH MENGALAMI 'KESULITAN' AKHIRNYA MENDAPATKAN ANUGERAH MENDAMPINGI TAMU KHUSUS DUDUK PALING DEPAN DIBELAKANG IMAM DAN PERSIS DI DEPAN KA'BAH. YANG MUNGKIN SULIT DAPAT DIULANG KEMBALI.
Selesai mendapatkan Anugerah tersebut ternyata Kemali Mendapatkan Rezeki. Tanpa diduga bertemu dengan Pak Sutjahyono (mantan Deputi Sosial BPLS) di dalam Masjidil Haram, menanti saya di dekat lokasi air zam-zam.
Saya diajak ke tempat menginap Hotel yang lokasinya diseberang Pintu Utama. Akhirnya di hotel tersebut Saya Dihidangkan Minum Kopi, sambil ngobrol dengan Pak Tjahyono dan Ibu.
Saya ceritakan Musibah Kuwait Air namun dibalas oleh Allah saw lebih dahsyat dengan Anugerah Sembahyang mendampingi Tamu Otoritas kerajaan Saudi di belakang Iman dan yang penting hanya kekitar 2 m dari Pintu Kabah sisi tenggara dari Hajarrul Aswad, dan Rejeki kedua tanpa mimpi sebelumnya mendapatkan secangkir Kopi Panas di Loby Hotel Bintang Lima yang lokasinya di sisi selatan dari Masjidul Haram.
Album Foto ini merekam peristiwa tersebut, hanya saat duduk Sholat di depan Kabat Tidak Terdokumentasikan.
Saya sangat beruntung dapat memenuhi Panggilan Allah saw diantara ratusan ribu umat Muslim se dunia saat itu untuk melaksanakan ibadah Umrah. Serta sangat bersyukur mendapatkan Anugerah dan Kehormatan yang sulit terjadi.
Baju Koko dan Kopiah Hitam 'tade mark' Indonesia mungkin sebagai faktor Pendukung.
Mudah-mudahan informasi dan pengalaman ini dapat dimanfaatkan oleh Umah Muslim di Indonesia. Hardi
Catatan teknis: Agar dapat mengabadikan Momen bernuansa Ritual Umrah dan Keagungan serta Kekhususan yang sulit dicarikan tandingannya dimanapun antara lain: Ka'bah, Masjidul Haram, Masjid Nabawi (Madina).
Untuk itu saya menyiapkan empt kamera HP yang berbeda, salah satunya yang digunakan tanggal 15 April adalah Android 6 Inci, Processor Yelly Bean (Android 4.1), Dual Core, sehingga dapat mengambil gambar secara cepat dan langsung disimpan di Komputasi Awan (cloud computing).
Untuk merekam Lintasan Sa'i yang baru selesai dibangun dan digunakan paska rombongan Bandung melaksanakan Umrah, saya memilih menggunakan HP 5 Inci, Resolusi foto 8 MP, processor Ice Cream Sandwich (Android 4.0). Akan ditempatkan berikutnya sebagai prioritas.
Foto Pemandangan Pusaran Umat saat melakukan Tawaf (mengelilingi Ka'bah)



 








 


Sisi Selatan Masjidil Haram





Pak Tjahyono dan Ibu dengan Latar Masjidil Haram
 
Posted by Picasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar